PERTEMUAN 7: TEKNIK KOREKSI DAN DETEKSI KESALAHAN

1. Teknik Deteksi Kesalahan

Dalam komunikasi data, sering terjadi gangguan transmisi yang mempengaruhi proses lalu lintas perpindahan sinyal jaringan, menghasilkan bit error rate. Kesalahan transmisi bisa terjadi karena struktur frame yang salah atau bit yang hilang. Probabilitas kesalahan ditentukan sebagai berikut:

  • PB: Sebuah kesalahan tunggal.
  • P1: Data informasi tiba tanpa ada error bit tunggal.
  • P2: Error terjadi saat frame tiba dengan kesalahan yang tidak terdeteksi.
  • P3: Error terjadi saat frame tiba dengan kesalahan yang terdeteksi namun tidak teridentifikasi bit yang salah.

Untuk mengatasi permasalahan ini, teknik deteksi kesalahan diterapkan. Berikut ini beberapa teknik yang digunakan:

Cek Paritas

Paritas adalah salah satu skema deteksi kesalahan yang paling sederhana, dengan menambahkan bit paritas ke ujung blok data:

  • Paritas Genap: Menambahkan bit paritas sehingga jumlah bit '1' menjadi genap.
  • Paritas Ganjil: Menambahkan bit paritas sehingga jumlah bit '1' menjadi ganjil.

Jika ada bit yang terbalik selama transmisi, penerima dapat mendeteksi kesalahan. Namun, paritas tidak bisa mendeteksi jika dua atau lebih bit terbalik.

CRC (Cyclic Redundancy Check)

CRC adalah metode deteksi error yang sering digunakan dan efektif, dengan memecah data yang dikirim menjadi beberapa nomor dan melakukan pembagian untuk mendeteksi kesalahan. Jika hasil pembagian nol, maka tidak ada kesalahan.

Modulo 2 Aritmatik

Digunakan dalam CRC untuk membagi data biner tanpa pembawaan. Hasil dari pembagian ini digunakan sebagai frame check sequence (FCS).

Polynomials

Menggunakan nilai polynomial dalam variabel X untuk mengecek CRC.

Digital Logic

Menerapkan CRC dalam sirkuit digital dengan menggunakan register penggeser dan gate OR-eksklusif.

2. Teknik Koreksi Kesalahan

Selain mendeteksi kesalahan, sistem komunikasi juga membutuhkan teknik untuk memperbaiki kesalahan. Upaya ini melibatkan langkah-langkah untuk mengevaluasi dan mendeteksi kesalahan dalam proses transmisi data. Teknik koreksi kesalahan yang umum digunakan adalah:

Bit Parity

Menambahkan bit paritas untuk mengecek kesalahan:

  • Even Parity: Memastikan jumlah bit '1' genap.
  • Odd Parity: Memastikan jumlah bit '1' ganjil.

Cyclic Redundancy Checks (CRC)

Menggunakan algoritma untuk memastikan integritas data dengan menghitung checksum. Jika nilai frame yang diterima berbeda dari nilai yang dihitung, maka frame tersebut dianggap rusak dan harus dikirim ulang.

Kelebihan CRC:

  1. Dapat digunakan dalam pengiriman data berkecepatan tinggi.
  2. Memiliki kehandalan sistem yang sangat tinggi, yaitu sekitar 99%.

Kekurangan CRC:

  1. Realisasi rangkaian/hardware dan software yang cukup sulit.
  2. Analisis dan perhitungan dalam perancangan yang cukup rumit.

CRC menggunakan dua metode:

  • Modulo 2 Aritmatik: Menggunakan penambahan biner tanpa pembawaan.
  • Polynomials: Menyatakan nilai sebagai polynomial dengan variabel X.

Dengan memahami dan menerapkan teknik-teknik ini, mahasiswa dapat lebih siap untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam sistem komunikasi data.




Posting Komentar

0 Komentar